Konsep emosi orang Indonesia: pengungkapan dan pengartian emosi melalui komunikasi nonverbal di masyarakat yang berbeda latar budaya

Tujuan umum penelitian ini adalah mengembangkan teori perilaku khususnya tentang emosi berdasarkan konsep orang Indonesia yang terdiri dari berbagai latar budaya, tujuan khusus untuk tahun pertama adalah pengembangan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam ilmu perilaku. Metode kualitatif yang digunakan adalah pengumpulan data melalui Diskusi Kelompok Terarah (DKT). Metode kuantitatif yang digunakan adalah pengumpulan data melalui eksperimen dengan menyajikan foto-foto ekspresi wajah dan gerak tangan dan tubuh yang mengungkapkan emosi marah, sedih, senang, dan takut. Subjek penelitian adalah masyarakat Banjar di Banjarmasin, masyarakat Daya di Samarinda dan Balikpapan, dan masyarakat Jawa di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan dan kekhususan budaya. Emosi yang paling mudah dikenal adalah emosi marah dan senang. Emosi yang paling sulit dikenal adalah ungkapan emosi sedih dan takut. Di antara keduanya ini emosi takut paling sulit untuk diungkapkan maupun diartikan. Mungkin emosi ini jarang terungkapkan ataupun terlihat sehingga agak sulit bagi orang lain untuk mengenalnya. Orang Banjar paling ekspresif dan tepat dalam mengartikan emosi dibandingkan orang Daya dan Jawa. Pola pengartian dan pengungkapan orang Daya ada di antara orang Banjar dan orang Jawa. Orang Jawa paling berhati-hati dalam mengungkapkan maupun mengartikan emosi melalui komunikasi nonverbal.