Bagea, Ishak (2010) Bahasa dan Budaya yang Tercermin Dalam Metafora Pingitan Masyarakat Mawasangka Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Fakultas Ilmu Budaya UGM, Yogyakarta. (Unpublished)
![[thumbnail of bahasa dan budaya yang tercermin dalam metafora pingitan.pdf]](https://ir.lib.ugm.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
bahasa dan budaya yang tercermin dalam metafora pingitan.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (12MB) | Request a copy
Abstract
Pokok persoalan yang diajukan dalam studi ini adalah bagaimanakah satuan- satuan kebahasaan yang terungkap dalam bahasa, dan budaya yang tercermin dalam metafora pingitan masyarakat Mawasangka kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara, dan jenis medan semantik metafora bahasa dan budaya yang tercermin dalam metafora pingitan masyarakat Mawasangka kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Studi ini memanfaatkan teori konsep metafora dalam konteks linguistik antropologi. Bahasa mencerminkan cara pandang penuturnya terhadap dunia luar, artinya bahasa, dan budaya dapat mencerminkan cara pandang masyarakat pendukungnya terhadap pandangan dunia, khususnya yang berkaitan dengan metafora pingitan masyarakat Mawasangka kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.
Karena penelitian mengenai metafora dalam pingitan masyarakat Mawasangka kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara dalam tulisan ini merupakan penelitian yang berawal dari fenomena kebahasaan. Penelitian diawali pengumpulan data yang berupa satuan-satuan kebahasaan yang terungkap dalam metafora pingitan bahasa Mawasangka kabupaten Buton Provinsi Sulawei Tenggara, baik dari sumber tulis maupun sumber lisan. Pendekatan linguistik antropologi dipilih sebagai pendekatan, karena pengungkapan tentang makna-makna antropologi melalui perilaku linguistik perlu dilakukan untuk memperlihatkan kekayaan nilai yang terkandung di dalamnya. Teknik- teknik pengumpulan data terdiri atas: Mendengarkan secara sembunyi-sembunyi dan mendengarkan secara selektif, mempelajari bahasa, pemancingan tanpa terjemahan. penyempurnaan kalimat dan wawancara mendalam dengan beberapa informan kunci Berkenaan dengan penelitian kualitatif deskriptif, dalam penyajian hasil, peneliti mempresentasekan dan, mendeskripsikan satuan-satuan kebahasaan yang digunakan sebagai pengungkap bahasa dan budaya yang tercermin dalam metafora pingitan masyarakat Mawasangka kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, jenis-jenis medan semantik dalam pembentukan metafora pingitan.
Hasil yang diperoleh dari tulisan ini terdiri atas, yaitu dari segi satuan-satuan kebahasaan yang berbentuk, kata, morfem bebas, morfem terikat, prefiks, sufiks, infiks, konfiks, reduplikasi, dan dari segi jenis medan semantik metafora yaitu metafora manusia, metafora tumbuhan, dan metafora binatang, serta kearifan lokal yang tercermin dalam bahasa, dan budaya yang tercermin dalam metafora pingitan masyarakat Mawasangka kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu pingitan tersebut juga tercermin budaya masyarakat Mawasangka kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara, karena pingitan sangat penting dalam kehidupan masyarakat pendukungnya, karena dalam upacara tersebut dapat diyakini sebagai alat atau sarana untuk menguji kesucian (keperawanan) gadis-gadis Mawasangka kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara, selain itu juga dapat tercermin kearifan lokal (local genius) karena dalam upacara pingitan tersebut terkandung petuah-petuah atau nesehat-nasehat dari dukun dalam bahasa Mawasangkanya (Bisa) yang di dalamnya terdapat unsur-unsur pendidikan budi pekerti seperti pendidikan kedisiplinan, pendidikan kerumahtanggaan, dan pendidikan kesadaran bermasyarakat.
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Linguistik antropologi, bahasa dan budaya |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Faculty of Cultural Sciences > Post-Graduate Programs in Humanities |
Depositing User: | Ratna Setyawati |
Date Deposited: | 30 Jun 2025 06:48 |
Last Modified: | 30 Jun 2025 06:48 |
URI: | https://ir.lib.ugm.ac.id/id/eprint/19341 |