Adaptasi Manusia Terhadap Bencana Alam: Studi Kasus Bencana Alam Gunung Merapi

Bencana alam merupakan bagian dari kehidupan manusia dengan memporakpandakan harta benda dan menelan jiwa manusia. Oleh karena itu, strategi untuk menyelamatkan manusia dari bencana alam tersebut merupakan suatu upaya yang selalu menarik perhatian. Bencana alam Gunung Merapi di Jawa merupakan bencana yang laten, sehingga penduduk di daerah bencana telah membangun suatu strategi adaptasi terhadap bahaya bencana alam tersebut. Ancaman bahaya Gunung Merapi terbukti nyata telah menghancurkan permukiman serta menelan banyak korban jiwa pada penduduk di lereng merapi. Pemerintah juga tidak tinggal diam untuk menyelamatkan penduduk. Ironisnya penduduk tersebut tetap betah dan mempertahankan wilayahnya. Melalui permasalahan tersebut penelitian ini berusaha memahami makna budaya dari strategi adaptasi tersebut dengan mengambil kasus peristiwa bencana di bagian puncak dan kaki gunung. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah (1) berusaha memahami pengetahuan penduduk tentang makna kultural bahaya Gunung Merapi bagi kehidupan mereka, dan (2) memahami tingkahlaku penduduk dalam menghindari dan menanggulangi bencana gunung berapi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi penduduk dengan ancaman bencana alam telah melahirkan suatu strategi adaptasi penduduk setempat yang menekankan ketajaman batin dalam menanggapi setiap ancaman bahaya. Ketajaman batin ini tumbuh dari kedekatan penduduk dengan gejala alam dan dari budaya kejawen mereka yang menekankan pertimbangan rasa dalam menanggapi setiap ancaman.